Aksi anarkis yang terjadi saat demo di berbagai wilayah di Indonesia telah menimbulkan kerugian besar, baik pada infrastruktur publik, fasilitas transportasi, aset pemerintahan, maupun bangunan cagar budaya.

Jakarta: Banyak fasilitas pelayanan jalan tol mengalami kerusakan. Sebanyak 7 gerbang tol dibakar orang tidak bertanggung jawab yang berdampak pada operasional ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit yang terpaksa ditutup sementara. Sementara itu, menurut Jasa Marga, sedikitnya ada 20 unit water barrier, rubber cone, median concrete barrier (MCB), kamera CCTV, serta sarana pendukung lainnya hancur akibat ulah massa. Kerusakan CCTV dan infrastruktur lain nya mencapai Rp 5,5 miliar. Terdapat 7 halte TransJakarta yang hangus terbakar & 16 halte lainnya mengalami vandalisme dan perusakan fasilitas. Kerusakan infrastruktur TransJakarta mencapai Rp 41,6 miliar, sementara PT MRT Jakarta menanggung kerugian sebesar Rp 3,3 miliar. Sejumlah pos polisi turut terdampak. Pos Polisi Slipi (Jakbar) mengalami kerusakan pada kaca & sistem pendingin udara. Sementara Pos Polisi depan Kemenpora hancur karena vandalisme. Kerusakan juga tercatat di Pos Polisi Gerbang Pemuda (GBK area) & Pos Polisi Senayan (Jl. Asia-Afrika) akibat dilempari batu & bambu.
Makassar: Tragedi pembakaran Gedung DPRD Makassar telah menyebabkan 3 orang meninggal dunia & 5 lainnya dirawat di rumah sakit serta 67 mobil hangus terbakar. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 253,4 miliar yang dihitung dari kendaraan, bangunan, hingga perlengkapan kantor.
Surabaya: Dua bagunan cagar budaya di Surabaya, yakni Gedung Grahadi & Kantor Polsek Tegalsari hangus dibakar oleh orang tak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Sejumlah fasilitas seperti, komputer juga dibawa sekelompok orang & dihancurkan. Selain itu, 10 pos polisi di Surabaya juga turut dibakar massa.
Yogyakarta: Ribuan massa menyerang dan membakar Markas Polda DIY. Bagian gedung yang hangus adalah Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di sisi barat depan markas. Selain itu, 2 kendaraan milik Polda DIY, water barrier, hingga pos polisi lalu lintas turut dibakar massa aksi pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Pontianak: Massa aksi mulai melakukan tindakan anarkis dengan membakar pos polisi di Mega Mall pada Jumat, 29 Agustus 2025. Tidak hanya itu, sepeda motor polisi pun turut dibakar & fasilitas umum dirusak, papan reklame digital dilakukan vandalisme, hingga pagar kantor Gubernur Kalbar & taman kota juga dirusak.
Bandung: Aset milik MPR RI yang juga merupakan cagar budaya Kota Bandung, dibakar massa. Tidak hanya itu, sebuah bank, kantor sekuritas, rumah makan & dua rumah warga juga dibakar oleh massa.
Kediri: Sejumlah koleksi purbakala di Museum Baghawanta Bari Kabupaten Kediri dilaporkan hilang & rusak, antara lain Kepala Ganesha, buku-buku lama, koleksi kain batik (Wastra) & koleksi miniatur lumbung yang mengalami kerusakan parah. Selain itu, massa juga membakar serta menjarah Gedung DPRD Kota Kediri & Kantor Pemkab.

Secara keseluruhan, kerusuhan ini bukan hanya menimbulkan kerugian ekonomi ratusan miliar rupiah, tetapi juga mengancam warisan sejarah dan cagar budaya, merusak fasilitas publik vital, serta menelan korban jiwa. Hal ini menegaskan pentingnya perlindungan aset publik dan budaya, serta penanganan keamanan yang lebih kuat untuk mencegah eskalasi serupa di masa depan.